Thursday, April 23, 2009

Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan; Ekosistem

BAB I
PENDAHULUAN

Ekologi merupakan studi ilmiah tentang proses regulasi distribusi kelimpahan dan saling interaksi di antara mereka, dan sebuah studi tentang desain dari struktur dan fungsi dari ekosistem (Kerbs, 1972).. Istilah ekologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1866 oleh E. Haeckel (ahli biologi Jerman). Ekologi berasal dari dua akar kata Yunani (oikos = rumah dan Logos=ilmu), sehingga secara harfiah bisa diartikan sebagai kajian organisme hidup dalam rumahnya.
Secara lebih formal ekologi didefenisikan sebagai kajian yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungan fisik dan biotik secara menyeluruh. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya (biotik dan abiotik) dalam suatu ekosistem.
Organisme-organisme saling berinteraksi satu sama lain, dan juga berinteraksi dengan unsur-unsur abiotik yang ada di sekelilingnya. Jadi organisme-organisme dan komponen-komponen fisik lingkungan menyusun sebuah ekositem atau sistem ekologi. Komponen yang hidup, tumbuhan dan hewan, membentuk lingkungan biotik sedang komponen-komponen fisik merupakan lingkungan abiotik.
Lebih jelasnya, bagian-bagian yang mengisi ekosistem antara lain terdiri dari, bahan-bahan anorganik seperti, persenyawaan organik seperti karbohidrat, unsur iklim dan cuaca seperti temperatur, kelembapan, tekanan udara dll, organisme produsen yang mampu memproduksi bahan makanan, dan organisme konsumen yang makan makhluk lain atau hasil produksinya.
Organisme produsen merupakan komponen autotrofik, sedangkan yang lain ialah heterotrofik. Berdasarkan habitatnya ekosistem dibedakan atas ekosistem daratan (terestrial) seperti hutan, padang rumput, semak belukar, tegalan, pekarangan dll dan ekosistem perairan (akuatik) yang dibedakan air tawar dan air asin seperti sungai, kolam, danau, rawa dan lautan.
Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem daratan dan perairan, dan kedudukan serta peranannya dalam ekosistem tersebut.
Hipoteis
Diduga terdapat kesinambungan antara komponen-komponen biotik dan abiortik dari ekosistem daratan dan perairan


BAB II
ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat dan Bahan
1. Ekosistem daratan dan ekosistem perairan.
2. Buku taksonomi.
3. Alat-alat untuk herbarium dan koleksi hewan.
4. Sampler.
B. Cara Kerja
1. Tentukan dua ekosistem berdasarkan habitatnya (daratan dan perairan) yang akan diamati.
2. Kemudian inventarisasi komponen biotik dan abiotik pada kedua ekosistem tersebut.
 Lakukan pengamatan visual pada kedua ekosistem tersebut.
 Lakukan pengamatan melalui sampling (bila perlu).
3. Tentukan kelengkapan komponen ekosistem tersebut (berdasarkan individu/jenis yang diamati).
4. Kemudian perhatikan sumber energi yang digunakan oleh masing-masing komponen tersebut.
5. Perhatikan peranan masing-masing komponen ekosistem yang dijumpai.
6. Buatlah diagram (hubungan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dan daur energi yang ada di dalamnya) interaksi antara komponen yang terdapat di masing-masing ekosistem yang diamati.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan dilakukan di dua ekosistem yang berbeda, yaitu ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem daratan mengambil lokasi di samping laboratorium Botani dan ekosistem perairan di kolam ikan Laboratorium Kimia UNAS.
Dari pengamatan tersebut, diperoleh hasil yang bervariasi dan keduanya dibatasi oleh faktor pembatas.
A. Ekosistem Daratan
Kompoenen-komponen biotik ekosistem daratan yang terdapat di lokasi pengamatan antara lain:
1. Serangga-serangga (nyamuk, lalat, capung, dan kupu-kupu)
2. Tumbuhan, tanaman dan rerumputan
3. Bakteri
4. Liana.
Sedangkan komponen-komponen abiotiknya antara lain :
1. Suhu (310 C)
2. kelembaban
3. Udara
4. Sinar matahari
5. pH.
6. Air, tanah dan batu.
Komponen pembentuk dari ekosistem darat berupa ekosistem lengkap, dimana antara komponen abiotik dan biotiknya saling berhubungan. Sistem energinya berupa ekosistem terbuka, artinya terjadi interaksi langsung dengan bagian ekosistem lainnya di alam.
Berikut rantai makanan dari komponen-komponen ekosistem daratan,

Tumbuhan, tanaman dan rerumputan → Serangga → Predator→Bakteri
Liana


Berikut daur energi yang berlangsung,
Matahari → Tumbuhan, tanaman dan rerumputan → Serangga → Predator.
Skema interdependensi antara kompnen abiotik dan biotiknya pada ekosistem daratan adalah sebagai berikut :
Matahari Awan (hujan)


Tumbuhan Tanah Air (genangan)

Konsumen


Pengurai
B. Ekosistem Perairan
Komponen-komponen biotik dari ekosistem perairan antara lain :
1. Ikan
2. Plankton (Zooplankton dan Fitoplakton) dan Mikrorganisme
3. Serasah
4. Tanaman
5. Lumut dan Lichens
Sedangkan Komponen abiotiknya antara lain :
1. Suhu
2. pH
3. Sinar matahari
4. Salinitas
5. Air
6. Udara
7. Kelembapan
8. Kecerahan
9. Salinitas.
Seperti halnya ekosistem darat, komponen pembentuk dari ekosistem darat berupa ekosistem lengkap dan sistem energinya berupa ekosistem terbuka. Namun pada kisaran suhu terjadi perbedaan. Yaitu, suhu udara 290 C, sedangkan suhu air 280C.
Berikut rantai makanan dari komponen-komponen ekosistem perairan

Serasah → Fitoplankton → Zooplankton → Ikan→Predator→Mikrorganisme


Berikut daur energi yang berlangsung
Matahari → Fitoplankton → Zooplankton → Ikan

Tanaman → Oksigen (O2) → Fitoplankton
Zooplankton
Ikan
Skema interdependensi antara kompnen abiotik dan biotiknya pada ekosistem perairan adalah sebagai berikut :
Matahari


Plankton Air Tumbuhan
(Fitoplankton & Zooplankton)
ikan


Dekomposer
Dalam hal ini, organisme produsen yang terdiri dari fitoplankton dan vegetasi merupakan komponen autotrofik, yaitu komponen yang mampu menyediakan makanan bagi dirinya sendiri. Produsen mampu membuat makanan sendiri karena mengandung zat hijau daun (chlorophil) yang ada padanya. Dalam zat hijau daun pada waktu siang hari terjadinya proses fotosintesis atau asimilasi asam-arang.
Ketika proses fotosintesis berlangsung, persenyawaan antara air yang terambil dari tanah dan asam arang atau CO2 dari udara ditambah energi matahari menjadi karbohidrat dan oksigen. Kemudian karbohidrat diubah menjadi bahan-bahan lain seperti lemak, protein, vitamin dsb. Dengan menambah mineral-mineral yang diambil dari tanah. Bahan-bahan tersebut diperlukan untuk hidupnya, juga untuk kehidupan makhluk konsumen (heterotriphic) yang dalam hal ini dapat berupa ikan, zooplankton, atau predator.
Faktor pembatas antara kedua ekosistem tersebut adalah pada variasi suhu. Suhu di daratan cenderung selalu mengalami perubahan, sedangkan di perairan cenderung tetap. Selain itu, secara morofolgis, ekosistem darat tidak berkesinambungan, sebab terdiri dari muka yang beragam, seperti gunung, lembah, darat dsb. Sedangakan pada ekosistem perairan sangat bergantung pada adanya substrat dari pada daratan.
Interaksi antara komponen yang satu dengan yang lainnya membentuk sebuah tatanan ekologi yang rapi dan mempunyai interdependensi yang kuat. maka, apabila ada salah satu komponen yang mengalami gangguan, akan berakibat pada komponen yang lain.


BAB IV
KESIMPULAN

Komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem daratan dan perairan terbagi menjadi komponen abiotik dan biotik. Berdasarkan komponen pembentuknya, ekosistem daratan dan perairan tergolong pada ekosistem lengkap, karena seluruh komponen dapat dijumpai yaitu komponen biotik dan abiotik.
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem daratan dan perairan tergolong pada ekosistem terbuka karena dalam ekosistem tersebut ada masukkan energi ke dalam ekosistem tersebut.
Energi dapat berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam sebuah urutan transformasi. Energi ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen pertama.



DAFTAR PUSTAKA

Butani, D.K. 1994. Dictionary of Biology. Goyal Offset Printers. New Delhi
Chisholm, Sallie et al. 2008. Fundamentals of Ecology. Massachussetts Institute
of Technology Open Course. tt.
Kimball, Jhon W. 1994. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta
Rusmendro, Hasmar. 2009. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Fakultas
Biologi Universitas Nasional. Jakarta
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Fakultas
Biologi Universitas Nasional. Jakarta

Lampiran

Ekosistem Darat

2 comments:

Anonymous said...

tlong dung,,, minta end note nyaaaa
makasi b4

Unknown said...

mkasiiiii brow,,,,